Selasa, 18 September 2012

Ekosistem dan Komponen Penyusun Ekosistem


Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi. Ekologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, dan logos artinya ilmu. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914).


Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antarmakhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.
Para ahli ekologi mempelajari hal tentang, perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup  yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya, perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya.  hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Beberapa ciri dari ekosistem, menyimpan sumber energi yang konstan, menyimpan energi dalam bentuk materi organik, terdapat daur materi yang berkesinambungan dan terdapat aliran energi. Contoh ekosistem, ekosistem alami yaitu hutan, danau, laut dan muara. Ekosistem binaan, ( melibatkan manusia), misalnya, agroekosistem. Ekosistem buatan, misalnya akuarium. Sumber energi bagi ekosistem umumnya adalah sinar matahari. Ekosistem tertentu bergantung pada sumber energi lain, misalnya yang berasal dari panas bumi, seperti pada ekosistem yang ditemukan di dasar laut.
Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah komponen hidup (biotik)  dan komponen tak hidup (abiotik). Kedua komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan, tumbuhan air, plankton yang terapung di air sebagai komponen biotik, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.
Faktor abitok merupakan komponen fisik atau bagian yang tak hidup dari lingkungan. Kemampuan organisme untuk hidup dan berkembang tergantung pada beberapa faktor fisika dan faktor kimia di lingkungannya. Misalnya intensitas cahaya, kisaran suhu, banyaknya kadar air (kelembapan), tipe tanah atau batuan, ketersediaan mineral dan substansi organik lainnya, serta gas (oksigen, karbondioksida, dan nitrogen).
Faktor pembatas adalah faktor yang membatasi kehidupan organisme. Misalnya, di padang pasir, jumlah kadar air merupakan faktor pembatas yang menentukan organisme apa yang dapat hidup. Contoh lainnya, oksigen terlarut merupakan faktor pembatas bagi ekosistem perairan.
Faktor biotik merupakan bagian hidup dari lingkungan, termasuk semua organisme yang dapat berinteraksi satu sama lain. Contoh faktor biotik, tumbuhan sebagai produsen, hewan sebagai konsumen, dan mikroba sebagai pengurai.
1. Produsen, yang berarti penghasil. Dalam hal ini, produsen berarti organismeyang mampu menghasilkan zat makanan sendiri. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah tumbuha hijau atau tumbuhan yang mempunyai klorofil. Di dalam ekosistem perairan, komponen biotik yang berfungsi sebagai produsen adalah berbagai jenis alga dan fitoplankton.
2. Konsumen, yang berarti pemakai, yaitu organisme yang tidak dapat menghasilkan zat makanan sendiri tetapi menggunakan zat makanan yang dibuat oleh organisme lain. Organisme yang secara langsung mengambil zat makanan dari tumbuhan hijau adalah herbivora. Oleh karena itu, herbivora sering disebut konsumen tingkat pertama. Karnivora yang mendapatkan makanan dengan memangsa herbivora disebut konsumen tingkat kedua. Karnivora yang memangsa konsumen tingkat kedua disebut konsumen tingkat ketiga dan seterusnya.
3. Dekomposer atau Pengurai. Dekomposer adalah komponen biotik yang berperan menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme yang telah mati ataupun hasil pembuangan sisa pencernaan. Dengan adanya organisme pengurai, unsur hara dalam tanah yang telah diserap oleh tumbuhan akan diganti kembali, yaituberasal dari hasil penguraian organisme pengurai.

Aliran Energi Dalam Ekosistem
       Salah satu masalah yang dikaji dalam ekologi adalah bagaimana hubungan anatara matahari sebagai sumber energi awal dengan ekosistem secara keseluruhan maupun dengan komponen biotik pembangunnnya ( produsen, konsumen, dan pengurai ) serta bagaimana pula cara berlangsungnya transformasi energinya. Aliran energi dalam ekosistem di bahas dalam bidang khusus yang disebut Ekoenergetika.
          Ekoenergetika merupakan kajian transformasi ( perubahan ) energi dalam organisme hidup yang terdapat dalam suatu ekosistem. Arus pengaliran atau perpindahan energi dari organisme yang satu ke oerganisme yang lain seolah-olah merupakan rangkaian mata rantai yang disebut juga rantai pangan.
          Semua organise memerlukan energi untuk aktivitas hidupnya. Energi ini diperoleh dari makanan. Proses mengkonsumsi makanan merupaka proses transfer atau perpindahan energi. Aliran energi dalam ekosistem dari satu organime ke organime yang lain dapat digambarkan dengan rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Pada setiap eosistem terdapat beberapa tingkatan organisme atau disebut juga dengan tingkatan trofik, produsen, konsumen primer dan skunder, dan pengurai ( dekomposer ).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar