Kamis, 13 September 2012

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA DENGAN MENERAPKAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PELESTARIAN DI SMA NEGERI 11 MEDAN



Putri Handayani Sitompul 

ABSTRAK

            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar dan aktivitas diskusi siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan melalui penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) menggunakan media Audiovisual pada materi kerusakan lingkungan dan upaya pelestarian. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010 dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan media Audiovisual dan menerapkan strategi pembelajaran konvensional.
            Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan yang terdiri dari 9 kelas dan sampel dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas yaitu kelas X-3 (kelas eksperimen) dan X-4 (kelas kontrol). Pengambilan sampel dilakukan secara acak.
Instrumen penelitian berupa tes dan lembar observasi aktivitas diskusi. Hasil belajar kelas eksperimen adalah 83,90 dan kelas kontrol adalah 64,90. Rata-rata persentase seluruh aktivitas diskusi belajar kelas eksperimen adalah 69%, dan kelas kontrol adalah 35%. Perbedaan hasil belajar pada kedua kelas penelitian juga terbukti melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dan taraf kepercayaan a = 0,05, dimana thitung > ttabel  (8,69 > 1,99) yang artinya Ho ditolak sekaligus menerima Ha dimana hasil belajar dan aktivitas diskusi siswa yang diterapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan media audiovisual lebih besar dari siswa yang diterapkan strategi pembelajaran konvensional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar dan aktivitas diskusi siswa yang diberi penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan media audiovisual dengan strategi pembelajaran konvensional.



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang Masalah
Pembelajaran sebagai perpaduan dua aktivitas, yaitu aktivitas belajar dan aktivitas mengajar. Aktivitas mengajar menyangkut peranan seorang guru dalam mengupayakan terciptanya jalinan harmonis antara guru itu sendiri dengan siswa. Jalinan kominukasi yang harmonis inilah yang menjadi indikator suatu aktivitas pembelajaran itu berjalan dengan baik. Pendidikan dan pengajaran dikatakan berhasil apabila perubahan-perubahan yang tampak pada siswa harus merupakan akibat dari proses belajar mengajar yang dialaminya. Setidak-tidaknya, apa yang dicapai oleh siswa merupakan akibat proses yang ditempuhnya melalui program dan kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru dalam proses mengajarnya (Sudjana, 2009).
Melihat proses pembelajaran biologi yang selama ini berlangsung, bahwa pada proses pembelajaran yang terjadi masih berfokus kepada guru sebagai sumber utama pengetahuan (transfer pengetahuan dari guru ke siswa). Ternyata hal ini merupakan salah satu kelemahan proses pembelajaran di sekolah-sekolah, artinya pembelajaran yang dilakukan oleh para guru kurang adanya usaha dalam melibatkan dan mengembangkan proses kemampuan berfikir siswa yaitu dalam melibatkan ke lima proses tentang berpikir lainya (pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian), siswa didorong agar dapat menguasai sejumlah materi pelajaran dan kemampuan yang dimiliki siswa, pada akhirnya mampu mengingat fakta – fakta dalam jangka pendek. Akibatnya peserta didik akan dikatakan pasif karena kegiatan yang dilakukan adalah duduk, mendengar, dan mencatat. Selain itu, tidak mudah bagi guru untuk mengetahui secara langsung kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik dalam belajar karena penyampaian materi yang searah. Peserta didik sering kali memberikan pengertian lain dari hal yang dimaksudkan guru. Hal ini disebabkan karena ceramah berupa rangkaian kata-kata yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan salah pengertian misalnya sifatnya abstrak, kabur dan sebagainya. Kelebihan dari metode ceramah adalah guru lebih mudah mengawasi ketertiban peserta didik dalam mendengarkan pelajaran, disebabkan mereka melakukan kegiatan yang seragam yaitu mendengarkan.
Dari hasil penelitian sebelumnya dengan judul Pengaruh Penggunaan Media Visual Dalam Pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Kab. Mandailing Natal Pada Materi Pokok Sistem Pencernaan T.P. 2008/2009  yaitu hasil belajar siswa yang menggunakan media visual dalam pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) dapat memberikan kemudahan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa yang menggunakan media visual dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT diperoleh X1 = 85,28 dan standar deviasi SDXI = 9,20 sedangkan untuk hasil belajar kelas kontrol diperoleh X2 = 64,41 dan SDXI = 9,99. Hasil analisis data menunjukkan t hitung > t tabel (8,43 > 2,00). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan media visual dalam pembelajaran kooperatif dengan metode konfensional pada materi sistem pencernaan di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan T.P. 2008/2009 (Sahnan, 2009).
Berdasarkan hasil wawancara guru biologi SMA Negeri 11 Medan bernama Supraba Ika Sari yang sudah mengajar selama 5 tahun, bahwa proses pembelajaran masih didominasi oleh guru sehingga keaktifan siswa dalam kelas masih kurang. Dalam proses belajar di kelas tidak banyak siswa yang mengajukan pertanyaan. Dari sumber yang sama juga diketahui bahwa nilai akhir semester siswa SMA Negeri 11 Medan kelas X-1, X-2, X-3, dan X-4 tahun pelajaran 2009/2010 ditunjukkan pada Tabel 1.1. berikut.
Tabel 1.1. Rata-rata Nilai Akhir Semester Siswa
Kelas
X-1
X-2
X-3
X-4
Nilai rata-rata
61
56
61
62
Dari data tersebut menunjukkan masih rendahnya hasil belajar siswa SMA Negeri 11 Medan, hasil belajar tersebut masih kurang dari standar ketuntasan belajar mata pelajaran biologi SMA Negeri 11 Medan yang pada umumnya mencapai 63.
Salah satu tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dibutuhkannya suatu pendekatan pembelajaran dan media yang akan membuat mata pelajaran biologi menjadi ilmu yang disenangi dan mudah dipahami, yaitu pendekatan pembelajaran  kooperatif (Cooperative Learning) menggunakan media audio visual. Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama (Eggen dan Kauchak dalam Trianto, 2009). Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya.
Dalam pembelajaran kooperatif dikenal berbagai tipe salah satunya adalah pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT), NHT merupakan
struktur sederhana dan terdiri atas 4 tahap yang digunakan untuk mereview fakta-fakta dan informasi dasar yang berfungsi untuk mengatur interaksi para siswa. Oleh karena itu model pembelajaran NHT dapat diterapkan dalam pelajaran sehari-hari pada pokok bahasan manapun.
Untuk menghindari kesalahan komunikasi digunakan sarana untuk dapat membantu proses komunikasi yang disebut media. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian peserta didik. Levie & Levie (dalam Arsyad, 2002) mereview hasil-hasil penelitian tentang belajar melalui stimulus gambar dan stimulus kata atau visual dan verbal menyimpulkan bahwa stimulus visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali, dan menghubungkan fakta-fakta dan konsep. Perbandingan perolehan hasil belajar melalui indra pandang dan indra dengar sangat menonjol perbedaannya. Kurang lebih 90% hasil belajar seseorang diperoleh melalui indra pandang, dan hanya sekitar 5% diperoleh melalui melalui indra dengar, dan 5% lagi dengan indra lainnya (Baugh dalam Arsyad, 2002).
Salah satu multimedia yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa film bingkai (slide) suara yang menggambarkan Kerusakan Lingkungan dan Upaya Pelestariannya. Film bingkai (slide) suara ini dipilih karena dapat mengaitkan antara materi dengan kejadian yang sesungguhnya. Dengan kelebihan tersebut, diharapkan akan terwujud sebuah aplikasi model pembelajaran NHT yang berbantuan media pembelajaran yang atraktif dan menarik secara audiovisual bagi peserta didik.
Alasan tersebut membuat penulis memilih judul dalam penelitian ini yaitu Perbandingan Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Dengan Menerapkan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Menggunakan Media Audiovisual dan Strategi Pembelajaran Konvensional Pada Materi Kerusakan Lingkungan dan Upaya Pelestarian di SMA Negeri 11 Medan.

1.2.  Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka diidentifikasi
pokok-pokok masalah sebagai berikut
1.       Hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan rendah.
2.       Siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan pasif saat proses belajar mengajar, hal ini karena siswa didorong agar dapat menguasai sejumlah materi pelajaran yang pada akhirnya siswa hanya mampu mengingat fakta-fakta dalam jangka pendek.
3.       Proses belajar mengajar satu arah dikarenakan proses pembelajaran yang terjadi masih berfokus pada guru.

1.3.  Batasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut
1.       Strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) menggunakan media audiovisual.
2.       Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan semester II Tahun Pembelajaran 2009/2010 yang belum pernah mempelajari kerusakan lingkungan dan upaya pelestariannya.
3.       Hasil belajar siswa dibatasi pada hasil tes belajar yang disusun dalam bentuk pilihan berganda dan aktivitas siswa dibatasi pada aktivitas diskusi belajar.

1.4.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah maka rumusan masalah penelitian ini adalah
1.       Bagaimana hasil belajar siswa dan aktivitas diskusi belajar siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan dengan menerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) menggunakan media audiovisual dan menerapan strategi pembelajaran konvensional ?
2.       Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa dan aktivitas diskusi belajar siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) menggunakan media audiovisual dan menerapkan strategi pembelajaran konvensional ?

1.5.  Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.       Mengetahui hasil belajar siswa dan aktivitas diskusi belajar siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan dengan menerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) menggunakan media audiovisual dan menerapan strategi pembelajaran konvensional.
2.       Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dan aktivitas diskusi belajar siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) menggunakan media audiovisual dan menerapkan strategi pembelajaran konvensional.

1.6.  Manfaat Penelitian
1.       Manfaat Teoritis
Secara umum, penelitian ini memberikan sumbangan kepada dunia pendidikan dalam pengajaran biologi terutama penggunaan strategi pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan media pembelajaran berbasis audiovisual.

2.       Manfaat Praktis
Pada tataran praktis, penulis memberikan sumbangan kepada dunia pendidikan dan kepada guru biologi maupun siswa di sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih baik dari sekarang. Selain itu, penulis dapat memberikan gambaran kepada peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar